Jumat, 21 April 2017

Belajar dari R.A. Kartini, Pejuang Wanita di Masa Ini adalah Kita Sendiri



Belajar dari R.A. Kartini, Pejuang Wanita di Masa Ini adalah Kita Sendiri
Pejuang Wanita di Masa Kini :Kita Sendiri
Dasar dari emansipasi wanita sudah ada di depan mata, yaitu perjuangan R.A. Kartini. Dengan dibukukannya tulisan-tulisan Kartini oleh Mr.J.H Abendanon yang diberi judul “Habis Gelap Terbitlah Terang” sungguh menjadi inspirasi bahwa kaum wanita sejatinya bisa maju dan berkembang, baik dari sisi pemikirannya maupun tindakannya untuk memperjuangkan hak wanita dan memajukan bangsa. Wanita masa kini memang diharapkan bisa lebih tangguh dan berkembang untuk menghadapi tantangan zaman. Selain itu, bukan saatnya lagi wanita masa kini bersembunyi di belakang pria hanya karena masih menjunjung tinggi sifat ‘kelemahan’ yang selama ini terpatri di kepribadian kaum wanita pada umumnya. Tanpa semangat dan motivasi tinggi, sulit rasanya untuk mengembangkan bangsa ini. Lalu, apa saja yang bisa dilakukan wanita agar ia bisa meneruskan perjuangan Kartini di masa ini?
1. Wanita Harus Cerdas & Banyak Ide
 Seperti yang dilakukan Kartini, menjiplak konsep kekinian wanita Belanda pada masanya membuatnya berkembang dengan pikiran terbuka untuk memajukan wanita Indonesia. Kita pun di masa ini bisa melakukan hal yang sama. Banyak membaca, menambah referensi informasi, cari pengalaman disana sini dan mampu mengembangkan berbagai ide untuk terus memberi inspirasi bagi banyak orang adalah hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri.
2. Wanita Harus Tangguh & Berani
Sebagaimana perjuangan Kartini yang berani untuk mendobrak budaya lama menjadi budaya baru tentang hak & martabat wanita, di masa ini pun kita harus melakukan hal yang sama. Untuk menjadi wanita modern, kita harus menyingkirkan berbagai pemahaman masa lalu bahwa wanita itu lemah, penakut  atau tidak bisa mandiri. Di zaman yang serba maju ini, wanitapun harus berpikiran maju yang diimbangi dengan tekad kuat untuk bisa semakin eksis dan bermanfaat bagi banyak orang. Hapus pemikiran lama dan buktikan bahwa wanita bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh kaum pria.
Bukan tidak mungkin bahwa seorang wanita memiliki pekerjaan super ekstrim, misalnya sebagai pendamping PKH. Pekerjaan yang sangat berat ini nyatanya dilakoni juga oleh wanita-wanita super pendamping ngronggot , Sosok ini sungguh membuktikan bahwa wanita dapat berkarya dan bermanfaat bagi sesama ketika ia berani keluar dari zona nyaman sehingga pekerjaan sesulit apapun akan terasa mudah jika kita melakukannya dari hati dan penuh tanggung jawab.
3. Membawa Nama Baik Indonesia? Ya, inilah yang dilakukan Kartini di masa lalu karena hasil kumpulan tulisannya yang dibukukan dan berbagai sekolah wanita yang ia kembangkan telah diketahui dunia internasional, bahwa ia ada untuk meningkatkan derajat wanita Indonesia. Namun popularitasnya tidak lantas membuatnya sombong, justru kerendahan hatinya sungguh sangat dikagumi oleh banyak orang. Wanita masa kini pun mampu melakukan hal yang sama, yaitu populer dengan karyanya dan dapat membawa nama baik Indonesia serta membuktikan bahwa negara kita kaya akan masyarakat yang unggul dan dapat bersaing di kancah Internasional. 
Jadilah kartini yang tangguh bewawasan kedepan peduli terhadap sesama dan mampu menjaga keluarga serta mencetak anak-anaknindonesia yang membanggakan (PKH NGRONGGOT Yesss....)



asa usul pembuatan film BANK SAMPAH DULU SAMPAH SEKARANG BERKAH



BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kediri Bekerjasama dengan Unit Pelaksanakan PKH Kecamatan Ngronggot dan Pemerintah kecamatan Ngronggot memproduksi film pendek, Film  yang ceritanya di ambil kisah nyata dari kegiatan program bank sampah “ Keluaga Harapan” PKH Kecamatan Ngronggot, yang  salah satu keunggulannya Menerima  pembayar asuransi Kesejateraan  Sosial madiri ( Askessos mandiri) BPJS Ketenagakerjaan  dengan  Sampah  melalui bank sampah.
Kusnul Kholiq  Korcam Ngronggot  mengatakan film ini di pruduksi melibatkan beberapa pihak antara lain , BPJS Ketenagakerjaan, Puskesmas Ngronggot,Pemerintah Kecamatan Ngronggot,PKH Kecamatan Ngronggot serta  Pendamping dan Operator  PKH Nganjuk .
“ Film ini Bercerita tentang KPM PKH yang mengukuti Askessos mandiri BPJS Ketenagakerjaan , dalam film, suami KPM kebingungan “ uang apa yang di gunakan untuk membayar Asuransi “ Cuplikan dialog Suami dengan Istri KPM PKH, Akhirnya sang istri menjelaskan bahwa  PKH Kecamatan Ngronggot mendirikan bank sampah yang salah satu keungulannya KPM Peserta Askessos dapat membayar asuransi mengunakan sampah melalui bank sampah.
Singkat cerita film KPM yang mengukti askessos mengalami kecelakaan dan harus di rawat di puskismas karena mengikuti askessos keluarga yang terkena musibah biaya perwatan dan pengobatan di tanggung oleh askessos, Lokasi pengambilan gambar ini bertempat di daerah Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk dimana daerah ini merupakan daerah pengembangan Program Keluarga Harapan tahun 2013.
Tambah Kusnul “ film itu tadi sebagai sarana edukasi masyarakat yang lebih efektif karena masyarakat tidak merasa digurui dan di nasehati “.Katanya
 Terpisah , Rofiul rohadi  “ Program  Askessos Madiri BPJS Ketenagakejaan akan menjamin apabila terjadi resiko kecelakaan kerja dan kematian dengan cara  membayar tabungan dengan sampah melalui bank sampah yang dikelola oleh pkh kecamatan ngronggot . KPM PKH akan di lindungi  dengan program askessos seluruh biaya  akibat kecelakan kerja akan ditangung dengan santunan maksimal 46 kali gaji jika terjadi kematian kecelakaan kerja.
Film ini kan kita putas setiap kali sosialisasi askessos bpjs ketenagakerjaan. Katanya
Camat Ngronggot “ Berterima kasih kepada PKH Kecamtan Ngronggot atas Askessos dengan Bank sampahnya semoga mejadikan kebaikan untuk kita semua.
Asuransi Kesejahteraan Sosial (ASKESOS) Mandiri merupakan  Program Sinergi Kementian Sosial bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, yang merupakan salah satu program guna mewujudkan Jaminan Sosial, Sasarannya adalah pekerja mandiri dan pekerja di sektor informal. Tujuan nya memberikan perlindungan sosial dan jaminan pertanggungan dalam bentuk pengganti pendapatan keluarga bagi pekerja mandiri dan pekerja di sektor informal, terhadap risiko menurunnya tingkat kesejahteraan sosial sebagai akibat pencari nafkah utama keluarga menderita sakit, kecelakaan, dan/atau meninggal dunia.(qhotrun nada)




Refleksi Hari Bumi Internasional Menjaga Hubungan Dengan Alam (hablum minnalalam)



Menjaga Hubungan Dengan Alam (hablum minnalalam)

Kondisi lingkungan dari waktu ke waktu ada kecenderungan penurunan kualitas.  Kepentingan pelestarian sering diabaikan sehingga menimbulkan adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Dengan terjadinya kerusakan dan pemcemaran lingkungan ternyata juga menimbulkan konflik sosial maupun konflik lingkungan.
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Alam sebagai penyangga dan sumber kehidupan memberikan sumbangsih yang sangat besar terhadap kehidupan manusia sering terabaikan. Seperti yang terjadi beberapa bulan ini banyak terjadi longsor di sekita lereng wilis, di sisi selatan terjadi Pulung, Ponorogo begitu juga terjadi di wilayah Nganjuk berada pada Kepel Kecamatan Ngetos.
Kerusakan ekologi yang terjadi telah menyebabkan  rusaknya lingkungan ini. Hal ini selain menyebabkan tingginya kerentanan potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, juga terjadinya kekeringan. Alam bisa sebagai sahabat bahkan alam bisa menjadi murka terhadap kehidupan manusia. Seperti halnya berbagai kejadian-kejadian yang terjadi banjir dimana-mana, tanah longsor, musim yang tidak tentu, bahkan seperti angin yang terjadi merupakan fenomena alam.
Alam ini menjadi tempat dimana eksplotasi sumber daya alam dilakukan tanpa memperhitungkan keseimbangan lingkungan dan kepentingan masyarakat. Sehingga membutuhkan pengelolaan sumber daya alamnya maupun peningkatan partisipasi masyarakatnya. Dalam pemanfaatan lingkungan atau SDA (Sumber Daya Alam) harus ada upaya juga untuk Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Upaya yang harus dilakukan dalam pengendalian lingkungan mencakup : pencegahan, penanggulangan, pemulihan. Persoalan lingkungan yang seperti yang terjadi di kawasan Lereng Wilis juga cukup komplek mencakup 3 komponen tadi. Mulai dari alih fungsi lahan hutan, pemanfaatan Sumber Daya Air yang berlebihan, juga regulasi serta budaya.
Persoalan lingkungan masih menjadi isue kosmetik dikalangan pemerintah baik pusat maupun daerah. Hal ini terlihat dari labannya pemerintah merespon persoalan lingkungan yang saat terjadi. Sehingga berbagai kebijakan pemerintah berkaitan dengan persoalaan lingkungan terabaikan. Hal ini terbukti beberapa program pemerintah khususnya Kab. Nganjuk masih sangat minim. Berbagai perda lingkungan pun nyaris tidak ada, apalagi anggaran terhadap penanganan kerusakan lingkungan pun sangat kecil.
Kita tahu daerah kita Kab. Nganjuk merupakan salah satu peraih Adipura, tetapi tetapi piala tersebut hanya sebuah simbol. Adipura merupakan anugerah yang diberikan terhadap daerah yang berkaitan dengan lingkungan. Karena kita tahu pemerintah hanya sibuk melakukan persiapan pada saat akan ada penilaian dan tidak dibarengi dengan berbagai kebijakan program yang itu berbasis lingkungan. Serta kebijakan yang berkesinambungan serta aturan berkenaan dengan lingkungan (Perda Lingkungan).
Sebenarnya kalau kita lebih lanjut persoaalan lingkungan di Kab Nganjuk cukup banyak. Dari mulai kerusakan hutan, banyak berkurangnya sumber mata air, kondisi sungai yang rawan, serta beberapa titik daerah rawan longsor dan juga banjir. Hal ini membutuhkan tata kelola yang benar serta aturan-aturan yang jelas. Karena kita juga tahu bahwa UU juga sudah mengamanatkannya.
Menjaga dan Merawat Lingkungan. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan yang lebih parah dan/atau pencemaran lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan. Cegah Segala Macam Eksploitasi, Perusakan Dan Pencemaran Lingkungan menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan, laut, air, udara dan mineral. Pemerintah Harus Membuat Regulasi (Kebijakan) Yang Jelas Berkaitan Alam Dan Pemanfatannya. mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum, perangkat hukum dan kebijakan, serta menegakan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan pelestariaan lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan. Tidak hanya sebuah jargon ataupun slogan-slogan  saja tetapi tidak ada perbuatan pelestarian serta perlindungan  yang benar terjadi. Kemudian tidak juga hanya mengejar sebuah simbol (Penghargaan) semata.
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.



Dwi Cahyono
(direktur eLcint) Ecology and Concervation Institute - Nganjuk



Senin, 10 April 2017

"Telur makanan bergizi dan enak sekali " Kata Bu Mensos

PKH Ngronggot, Nganjuk - Ada pemandangan tak biasa ketika Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan e-Warong KUBE PKH (Kelompok Usaha Bersama-Program Keluarga Harapan)  Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Minggu petang 9 April 2017.

Biasanya setelah meninjau proses transaksi di e-Warong yang dilakukan ibu-ibu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program PKH atau BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), Mensos berdialong sebentar kemudian meninggalkan lokasi kegiatan.

Namun kali ini berbeda. Khofifah tiba-tiba memanggil anak-anak ibu penerima PKH untuk maju ke depan. Bocah-bocah itu berbaris rapi dan tersenyum lebar saat Mensos membagikan 1 kilogram telur yang dibungkus kantong plastik.

"Telur makanan bergizi dan enak sekali, nanti telurnya diberikan kepada ibu untuk dimasak ya. Kalian makan telurnya ya nak, supaya sehat dan pintar," ujar Khofifah seraya membagikan bingkisan.

Mensos mengatakan salah satu peruntukan bantuan sosial PKH adalah untuk pemenuhan gizi anak-anak. Kini dengan adanya e-Warong KUBE PKH di lingkungan sekitar warga penerima PKH dan BPNT, maka akan lebih mudah mendapatkan bahan kebutuhan pokok berkualitas baik dengan harga yang terjangkau.

"Ibu-ibu nanti bisa belanja menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di e-Warong dan bisa belanja beras, telur atau minyak goreng. Harganyapun lebih terjangkau karena disuplai langsung dari Bulog.  

Program e-Warong merupakan tindak lanjut dari komitmen Kementerian Sosial dalam mengentaskan kemiskinan melalui sinergi Program Keluarga Harapan (PKH) dengan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Melalui e-Warong, pemerintah berharap dapat meringankan beban pengeluaran KPM dan membantu pengentasan kemiskinan.

Sementara itu Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman mengungkapkan tahun 2017 pihaknya akan meluncurkan sebanyak 84 unit e-Warong KUBE PKH dan e-Warong KUBE Jasa di 20 kecamatan se-Kabupaten Nganjuk.

e-Warong ini diharapkan dapat melayani seluruh penerima bantuan PKH dan BPNT. Dengan demikian masyarakat berpenghasilan rendah maupun masyarakat kurang mampu mendapatkan kemudahan memperoleh bahan pangan berkualitas, bebas memilih komoditasnya, serta kepastian harga yang murah.(Mt)

Mensos Bikin Ibu-ibu PKH Nganjuk Menitikkan Air Mata

PKH Ngronggot, Nganjuk - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja dan menyalurkan bantuan sosial di Kabupaten Nganjuk, Minggu (09/04). Dalam acara yang berlangsung di Pendopo kabupaten tersebut pidato Mensos membuat ratusan ibu-ibu terharu dan menitikkan air mata.
Pemandangan ini terjadi saat di tengah pidatonya. Mensos yang berdiri di depan ibu-ibu penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dengan spontan memanggil anak-anak penerima PKH yang hari itu mendapat bantuan atas prestasi mereka di berbagai bidang.
“Saya panggil Candra Marimar (16) yang baru saja meraih juara 2 kejuaraan Gulat di Thailand mengalahkan peserta dari Vietnam, Laos, Myanmar, Malaysia, dan Singapura. Saya undang juga Ibu Jumiah untuk ke depan. Ibunya Candra ini sungguh luar biasa,” tutur Mensos seraya menyalami dan memeluk keduanya.
Mensos mengatakan Ibu Jumiah adalah contoh bahwa penerima PKH juga bisa mendidik anak-anaknya hingga berprestasi. Kepada para penerima bantuan, Mensos juga berpesan agar mereka terus memupuk harapan disertai doa dan usaha yang sungguh-sungguh. Ikhtiar ini penting dilakukan agar anak-anak berhasil dalam sekolah dan mampu berprestasi di tingkat nasional bahkan internasional.
“Sekarang saya minta semua anak-anak yang juara kelas dan berprestasi maju ke depan, ibunya tolong mendampingi. Nak, jabat dan cium tangan ibumu. Sampaikan terima kasihmu kepada beliau. Atas cinta kasihnya dan doanya kalian bisa mencapai prestasi yang membanggakan,” tutur Khofifah.
Mendengar arahan sang Menteri, anak-anak langsung memeluk dan mencium tangan ibunya. Beberapa anak tampak menangis terharu. Tepuk tangan seluruh hadirin pun tak terbendung, sementara mata para ibu tampak berkaca-kaca. Sejenak Khofifah larut dalam suasana penuh haru dan bangga itu. Dipeluknya para ibu dan anak-anak hingga beberapa saat.
“Saya ingin menunjukkan bahwa ibu-ibu telah melahirkan dan mendidik anak-anak berprestasi. Kepada ibu-ibu penerima PKH saya mohon gunakan uangnya untuk membeli makanan bergizi. Supaya anak-anak sehat, cerdas dan berprestasi,” pesan Mensos.
Sementara itu ibunda Candra, Jamiah, mengaku sangat bersyukur dan bangga atas prestasi anaknya. Saat ditanya bagaimana ia mendidik dan membesarkan anaknya hinggal berprestasi, Jamiah yang bekerja sebagai buruh tani mengaku selalu berpuasa Senin-Kamis.
“Saya tirakat puasa sejak dia sekolah. Waktu dia ke Thailand seminggu, saya sebulan penuh puasa dan terus berdoa mudah-mudahan hasilnya baik,” ujar perempuan berkerudung merah muda ini.

Bantuan Sosial untuk Nganjuk
Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Nganjuk, Mensos menyalurkan bantuan sosial total senilai Rp178.020.442.800 dan meresmikan e-Warong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (KUBE PKH).
Paket bantuan sosial untuk Kabupaten Nganjuk terdiri dari bantuan sosial PKH tunai untuk 13.974 KPM dengan nilai bantuan Rp26.410.860.000 serta Bantuan sosial PKH non-Tunai untuk 19.512 KPM dengan nilai bantuan Rp36.877.680.000.
Bantuan lainya adalah Beras Sejahtera (Rastra) untuk 82.933 keluarga dengan nilai sebesar Rp113.750.902.800, bantuan sosial Disabilitas untuk 275 jiwa senilai Rp825.000.000 dan Bantuan sosial Lanjut Usia untuk 78 jiwa dengan nilai sebesar Rp156.000.000.
PKH merupakan program bantuan sosial bersyarat yang dilaksanakan oleh Kementerian Sosial sejak 2007. Program semacam ini secara internasional dikenal sebagai program Conditional Cash Transfers (CCT) atau program Bantuan Tunai Bersyarat.
Program ini bertujuan meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan  kesejahteraan sosial, mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin dalam jangka pendek serta memutus rantai kemiskinan dan kesenjangan dalam jangka panjang.
Sasaran PKH adalah komponen kesehatan terdiri atas ibu hamil dan balita, komponen pendidikan yaitu anak usia sekolah dari SD-SMA, penyandang disabilitas berat dan lanjut usia di atas 70 tahun.