Biasanya
setelah meninjau proses transaksi di e-Warong yang dilakukan ibu-ibu
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program PKH atau BPNT (Bantuan
Pangan Non Tunai), Mensos berdialong sebentar kemudian meninggalkan
lokasi kegiatan.
Namun
kali ini berbeda. Khofifah tiba-tiba memanggil anak-anak ibu penerima
PKH untuk maju ke depan. Bocah-bocah itu berbaris rapi dan tersenyum
lebar saat Mensos membagikan 1 kilogram telur yang dibungkus kantong
plastik.
"Telur
makanan bergizi dan enak sekali, nanti telurnya diberikan kepada ibu
untuk dimasak ya. Kalian makan telurnya ya nak, supaya sehat dan
pintar," ujar Khofifah seraya membagikan bingkisan.
Mensos
mengatakan salah satu peruntukan bantuan sosial PKH adalah untuk
pemenuhan gizi anak-anak. Kini dengan adanya e-Warong KUBE PKH di
lingkungan sekitar warga penerima PKH dan BPNT, maka akan lebih mudah
mendapatkan bahan kebutuhan pokok berkualitas baik dengan harga yang
terjangkau.
"Ibu-ibu
nanti bisa belanja menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di
e-Warong dan bisa belanja beras, telur atau minyak goreng. Harganyapun
lebih terjangkau karena disuplai langsung dari Bulog.
Program
e-Warong merupakan tindak lanjut dari komitmen Kementerian Sosial dalam
mengentaskan kemiskinan melalui sinergi Program Keluarga Harapan (PKH)
dengan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Melalui e-Warong,
pemerintah berharap dapat meringankan beban pengeluaran KPM dan membantu
pengentasan kemiskinan.
Sementara
itu Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman mengungkapkan tahun 2017 pihaknya
akan meluncurkan sebanyak 84 unit e-Warong KUBE PKH dan e-Warong KUBE
Jasa di 20 kecamatan se-Kabupaten Nganjuk.
e-Warong
ini diharapkan dapat melayani seluruh penerima bantuan PKH dan BPNT.
Dengan demikian masyarakat berpenghasilan rendah maupun masyarakat
kurang mampu mendapatkan kemudahan memperoleh bahan pangan berkualitas,
bebas memilih komoditasnya, serta kepastian harga yang murah.(Mt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar